AIDCA model adalah formula yang acap digunakan untuk analisa dan acuan dalam perencanaan sebuah iklan secara menyeluruh yang mempengaruhi segala aspek persiapan pre-produksi, produksi, dan pasca-produksi iklan; seperti: elemen-elemen desain, materi dan bahan, format, media penyampaian iklan, dan hal lain yang berkaitan.




Dahulu untuk membuat Iklan yang Dahsyat harus memperhatikan formula AIDCA ini. Jadi sebelum seseorang membeli produk kita ada semacam alur interaksi tertentu. Jadi seorang internet marketing harus tahu kapan saatnya memberikan Atention, Interest, Desire, Conviction ataupun tawaran  kepada seorang calon pembeli untuk Action karena tidak di mungkinkan semua formula AIDCA dimasukan dalam satu pesan iklan.




Contohnya : Iklan PPC hanya bisa dimaksimalkan untuk memberikan Atention saja. Sedangkan Website untuk menambah agar pengunjung menjadi Interest. Bonus ebook untuk menambah Desire, memberitahukan testimoni yang masuk untuk menambah Conviction, dan folow up dari email dibuat dengan tujuan agar pelanggan Anda melakukan Action.

Contoh salah: Banyak orang berfikir konsep AIDCA ini dapat dimasukan semua kedalam satu pesan iklan secara bersamaan, oleh karena itu jangan kaget apabila Anda banyak sekali menemui website yang berisi brosur iklan (seles letter) yang isinya terdiri dari :

  • Headline yang berisi kurang lebih seperti ini "Rahasia tersembunyi mencari uang di internet terungkap" (dengan tujuan memberikan Atention)
  •  Subheadline "Cukup denga hanya bisa mengetik dan akses internet. . bla. . bla. . " (dengan tujuan membangkitkan Interset)
  •  Body copy yang berisi penjelasan bertele-tele (untuk membangkitkan Desire), 
  •  Testimoni, Bukti dan Garansi (Conviction, agar percaya),
  •  Terakhir tawaran untuk segera Action. Bener enggak :p

Pesan sales letternya tidaklah salah, namun bukan karena sales letternya yang hebat, tetapi juga teknik marketing dari luar yang membentuk alur interaksi AIDCA inilah yang sebenarnya menciptakan pejualan yang mencakup iklan yang menarik, follow up email, report gratis, dll.

Logikanya, jika ada ratusan bahkan ribuan website yang sales letternya itu itu saja, mengapa hanya segelintir orang  saja yang penjualan bisa meledak?

Yup, karena internet marketer sukses tahu saatnya kapan memberikan Atention, Interest, Desire, Conviction dan  tawaran Action kepada calon pembeli yang di bangun satu-persatu dalam waktu yang berbeda! Jadi bukan hanya mengandalkan seles letter!

Diatas tadi saya mengatakan

Dahulu untuk membuat Iklan yang Dahsyat harus memperhatikan formula AIDCA ini. .
Lho mas kok dahulu? Lha sekarang gimana?

Iya, karena konsep AIDCA sekarang telah disempurnakan lagi dengan konsep baru yang diberi nama nama AISAS. Tenang, konsep ini sebenarnya hampir sama, cuma alur interaksinya disederhanakan dan disesuaikan dengan perkembangan zaman saja. Oleh karena itu sebelum Anda membaca artikel : AISAS, konsep marketing baru, Anda diwajibkan untuk membaca artikel ini terlebih dahulu agar pemahaman Anda tidak melenceng.

Oke berikut ini adalah penjelasan tentang alur interaksi AIDCA

1. Attention 
Hal paling pertama dalam proses komunikasi dalam suatu iklan adalah atensi atau perhatian yang dari audiens. Salah satu cara yang biasa dilakukan untuk memaksimalkan tahap ini adalah pemilihan headline yang efektif. Bisa dikatakan, atensi adalah kunci pertama. 

2. Interest
Atensi yang timbul dari audiens terhadap sebuah iklan selanjutnya akan berpengaruh pada ketertarikannya pada iklan tersebut. Ketertarikan dari audiens bisa didapat melalui bagaimana suatu iklan memiliki stopping-power yang tinggi misalnya melalui tampilannya yang outstanding, menarik, dan unik. 

3. Desire 
Iklan dengan daya atensi dan stopping power yang kuatlah yang mampu menarik minat audiens untuk mengetahui lebih jauh, atau setidaknya, menyediakan waktu untuk ‘menyimak’ iklan. Hasrat di sini pun bisa berkembang bukan sekedar untuk mengetahui iklan, tapi lebih mendalam pada apa yang ‘dijual’ di dalam iklan (dalam konteks iklan komersial). 

4. Conviction 
Keyakinan atau conviction adalah point marketing utama dari sebuah iklan. Audiens yang telah memiliki atensi, minat, dan hasrat tidak akan berarti apa-apa bagi tujuan iklan yang dibuat jika iklan tidak mampu menyajikan pesan yang mampu membuat audiens memiliki keyakinan terhadap produk yang disampaikan di dalam iklan. 

5. Action 
Atensi, minat, dan hasrat, serta keyakinan yang dimiliki audiens sebagai bentuk respon terhadap suatu iklan akan membawa audiens pada aksi untuk melakukan. Aksi di sini berarti si audiens melakukan respon yang benar-benar langsung berhubungan dengan pesan yang disampaikan di iklan: misalnya dalam konteks iklan komersial, pesan yang disampaikan adalah untuk membeli produk, dan aksi yang dilakukan audiens bisa mulai dari mencari tahu produk di website, bertanya pada teman, hingga sampai pada tahap mencoba, membeli produk.

Semoga bermanfaat :)